Saturday, May 30, 2009

sahabat bodoh, but i pround of u


Sahabatku Kim,
pernah menitipkan sebagian ceritanya padaku untuk dibagikan kepada siapapun didunia ini.
Maaf kim, baru ku temukan suratmu yang kau kirim disalah satu e-mailku, jadi baru sekarang aku bisa memenuhi permintaanmu ini.

Sebagai seorang sahabat, kau memang tidak merepotkan kim, tapi kau terlalu bodoh karna telah lemah oleh cinta, kenapa kim??
Aku masih inget kecerianmu dikereta waktu itu, saat sama2 merasakan naik kereta ekonomi pertama kita, saat kau tertawa melihat penjual pecel yang di curi keripiknya oleh penumpang dan mencoba hal yang sama, kau berhasil kim, kau bagi keripik itu,
separuhnya untukku.
Aku masih ingat kau menggenggam tangannya sepanjang malam, menjaganya dari siapapun yang hendak macam2 padanya, aku memang melihat cintamu tulus padanya kim, tapi tidak dimatanya.
Kalian lewati masa indah itu, masa dimana kau menyebutnya masa berjuang untuk cinta, kau laklukan semua kim, hanya untuk membuat dia bahagia.
Tapi sekali lagi, aku tidak pernah melihat ketulusan itu dimatanya, dan aku tak ingin menghancurkan hatimu kim, aku diam.
Kim, kau terlihat bahagia selama dia disampingmu meski matamu pucat dan tubuhmu bertambah kurus, kurasa kau terlalu lelah dan jarang tidur, katamu karna keseringan bikin dedek, hahahahahaha
kim, aku tidak bodoh.
Benar apa yang kupikirkan, dia tidak tulus.
Dengan mudahnya dia menyakitimu kim, dan dengan bodohnya kau tak mempercayainya.
Kim sendiri, dengan entah apa yang dipikirkannya.
Kim selalu tidur dengan bantuan obat tidur sejak itu, dan berharap bangun dengan kenyataan bahwa apa yang terjadi adalah mimpi.
Tapi kim, bukan malaikat yang bisa merubah apa yang sudah terjadi.
Pernah aku melihat kim tidur dilantai dengan busa dimulutnya karena telalu banyak menenggak obat tidur tanpa mengunci pintu kamar kostnya terlebih dahulu.
Dan apa kau tau kim??
Dia-mu itu tak pernah menanyakan kabarmu, tak perduli lagi padamu Kim.

Kim terbujur lemah di Rumah Sakit, setelah menyayat nadinya dan Over Dosis, Dia-mu Kim, berbaring memeluk kekasihnya disana.
Dan aku, tak bisa lagi berbuat apa - apa.
Sekali lagi Kim, kau terlalu bodoh.
Kau tidak melawan semua yang melumpuhkanmu, semua yang membuat kau tersiksa.
Kim sudah sembuh, tapi belum jiwanya saat dia menulis segala deritanya kepadaku.
Dia berpesan kepada semua orang yang memutuskan untuk memperjuangkan cinta;

"Berjuanglah untuk cinta, hanya ketika kau sudah melihat ketulusan cinta itu, jangan pernah percaya pada kepalsuan belaka, pekalah, buka mata, hati dan telinga, jangan pernah menyerah ketika kau sudah menemukannya. cinta itu, seharusnya ada untuk orang2 yang tak pernah menyerah"

Kim tidur selamanya karena mimisan, setelah dihantam mobil saat dia ngebut malam - malam, Kim tak sempat berbincang - bincang padaku, hanya meninggalkan semangat dan kenangan persahabatan, serta perjuangan untuk cinta.
Kenapa Kim?? kenapa kau tak bagi secuilpun deritamu??
seperti kau bagi separuh keripik curianmu itu dikereta ??
kenapa kau menangis sendiri Kim?? tak seperti saat kau bagi tawamu ??
Kim, kau tak perlu obat tidur lagi kan?? tidurlah dengan nyenyak sahabatku, satu pesanku, jangan jadi anak pendiam dan tertutup lagi disana, ceritakan padaku tentang semuanya Kim, agar kau tahu, kau tidak sendiri.

u/ Kim...

1 comment:

Kereta Hujan said...

nice. sedih deh bacanya...

BILL wanna SAY...

Welcome Myspace Comments

wellcome & Enjoy please

welcome...to my story...
hanya seorang yang ga ingin dikuasai nurani bangsat....
realita...aku seorang yang mempunyai rasa "maha meru"
sepercik keindahan yang pernah kuraih...sebongkah anugerah yang ingin selalu ku cerca...ku akhiri dengan kebiadaban..egois, hatiku sungguh putih...mungkin...

aku bersama tangan Tuhan, menyambut tiap jengkal pengharapan

aku bersama tangan Tuhan, menyambut tiap jengkal pengharapan
aku menguntai hari bersamanya